Intel Pangkas 15.000 Pekerja, Strategi Darurat untuk Bertahan di Era AI

intel pecat karyawan
Gambar: Pixabay


Intel, perusahaan raksasa di industri teknologi, mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 15% stafnya, yang berjumlah 15.000 karyawan. Pengumuman ini disampaikan melalui memo kepada karyawan pada hari Kamis. Langkah besar ini merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk mengurangi pengeluaran sebesar $10 miliar pada tahun 2025, menyusul laporan pendapatan kuartal kedua yang mengecewakan dan prospek yang kurang menggembirakan.

Dilansir dari techcrunch, dalam memo yang disampaikan oleh CEO Intel, Pat Gelsinger, beliau menyatakan, “Pendapatan kami tidak tumbuh sesuai yang diharapkan – dan kami belum sepenuhnya mendapatkan manfaat dari tren yang kuat, seperti AI (Kecerdasan Buatan).” Gelsinger menambahkan, “Biaya kami terlalu tinggi, margin kami terlalu rendah. Kami memerlukan tindakan yang lebih berani untuk mengatasi kedua masalah ini – terutama mengingat hasil keuangan kami dan prospek untuk paruh kedua tahun 2024, yang lebih sulit dari yang diharapkan sebelumnya.”

Intel telah mengalami kesulitan untuk memanfaatkan ledakan AI dengan cara yang sama seperti perusahaan-perusahaan hardware lainnya, seperti Nvidia. Sekitar 25 tahun yang lalu, Intel memimpin revolusi industri teknologi dengan chip CPU, namun terlambat dalam merangkul gelombang baru komputasi seperti smartphone dan AI. Menurut Gelsinger, pendapatan tahunan Intel turun $24 miliar antara tahun 2020 dan 2023, meskipun jumlah karyawannya meningkat 10% dalam periode yang sama. Hal ini sangat bertentangan dengan chipmaker lain selama booming AI, yang telah melihat pendapatan dan valuasi mereka meroket ke ketinggian yang luar biasa.

Intel melaporkan penurunan pendapatan sebesar 1% untuk kuartal kedua dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perusahaan mengaitkan kerugian ini dengan tekanan margin bruto yang terkait dengan produk AI PC-nya. Selain itu, perusahaan juga mengumumkan penangguhan dividen sahamnya mulai kuartal keempat tahun 2024, dan mengantisipasi tren paruh kedua yang "lebih menantang" dari yang sebelumnya diharapkan.

Lebih dari sekedar PHK, Intel akan secara luas menawarkan aplikasi untuk program "keberangkatan sukarela" minggu depan kepada karyawan di perusahaan, menurut memo tersebut. Perusahaan juga mengumumkan penawaran pensiun yang ditingkatkan secara perusahaan bagi karyawan yang memenuhi syarat. Langkah-langkah ini diambil sebagai upaya untuk merestrukturisasi dan mengurangi biaya, dalam menghadapi tantangan finansial yang semakin meningkat.

Posting Komentar untuk "Intel Pangkas 15.000 Pekerja, Strategi Darurat untuk Bertahan di Era AI"