Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Hari Buruh: Panggilan Jokowi untuk Keadilan dan Kesejahteraan

Rabu, 01 Mei 2024 | Mei 01, 2024 WIB Last Updated 2024-05-01T05:15:35Z
hari buruh
Sumber: Liputan6.com

Hari ini, seluruh negeri memperingati Hari Buruh Internasional, sebuah momen yang tak hanya sekadar hari libur, tetapi juga saat untuk merayakan semangat dan perjuangan pekerja. Di tengah perayaan ini, Presiden Joko Widodo, atau yang akrab dipanggil Jokowi, mengajak semua pihak untuk terus memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi para pekerja.

"Mari kita lanjutkan semangat perjuangan para buruh untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan bersama. Selamat Hari Buruh Internasional," tulis Jokowi melalui akun Instagramnya @jokowi pada Rabu (1/5/2024).

Beliau juga menekankan bahwa para pekerja merupakan pahlawan sehari-hari yang menjaga roda ekonomi agar terus berputar. Pujian dan penghargaan untuk kerja keras mereka adalah sebuah pengakuan atas peran penting yang mereka mainkan dalam memajukan bangsa.

Namun, di sisi lain, puluhan ribu hingga ratusan ribu buruh diprediksi akan turun ke jalan dalam rangka memperingati May Day atau Hari Buruh Internasional tahun ini. Mereka membawa beragam tuntutan, termasuk di antaranya adalah pencabutan Omnivus Law UU Cipta Kerja dan penolakan terhadap upah murah.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menjelaskan bahwa May Day 2024 akan diadakan di setiap kota industri di seluruh Indonesia, dari Jakarta hingga Ternate. Aksi ini diikuti oleh lebih dari 200 ribu orang, yang menuntut perubahan dalam kebijakan tenaga kerja yang dinilai merugikan mereka.

Iqbal juga mengungkapkan bahwa penggunaan outsourcing dan kontrak telah menjadi hal yang umum di Indonesia, terutama setelah diberlakukannya UU Cipta Kerja. Ini telah menyebabkan banyak pekerja kehilangan pekerjaan tetap mereka dan digantikan oleh pekerja outsourcing dengan upah yang lebih rendah.

Ketidakpuasan juga disuarakan terhadap kebijakan upah murah, yang dinilai telah menyebabkan penurunan daya beli dan upah riil buruh sebesar 30-40 persen dalam lima tahun terakhir. Dalam situasi di mana pertumbuhan ekonomi terus meningkat, buruh merasa bahwa mereka tidak mendapatkan bagian yang adil dari kemajuan tersebut.

Oleh karena itu, di May Day 2024, suara para pekerja bergaung dengan keras: Hapus OutSourcing, Tolak Upah Murah (HOSTUM). Tuntutan ini tidak hanya sekadar ungkapan ketidakpuasan, tetapi juga sebuah panggilan untuk meraih keadilan dan kesejahteraan yang pantas bagi setiap pekerja di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update