Indonesia Dipilih Sebagai Calon Tuan Rumah Forum AI Global 2025
Gambar: Liputan6 |
Indonesia kembali menarik perhatian dunia internasional dalam sebuah pertemuan bersama UNESCO yang diadakan di sela-sela Forum WSIS 2024 di Jenewa, Swiss. Dalam pertemuan tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menggagas kerja sama dengan UNESCO untuk memperkuat tata kelola internet yang lebih akuntabel.
Selain itu, Menteri Budi Arie juga memperjuangkan dukungan global untuk pengembangan talenta digital di Indonesia. Respon positif datang dari Asisten Direktur Jenderal Bidang Ilmu Sosial dan Kemanusiaan UNESCO, Gabriela Ramos, yang menyambut baik inisiatif tersebut dan mengemukakan harapan agar Indonesia bersedia menjadi tuan rumah Global Forum on the Ethics of Artificial Intelligence pada tahun 2025.
Pertemuan ini mengundang lebih dari 70 delegasi tingkat menteri dari berbagai negara, dan UNESCO menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan forum ini. Program "Readiness Assessment Methodology" (RAM) juga telah diluncurkan oleh UNESCO di Indonesia sebagai alat bantu untuk negara-negara anggota dalam mengembangkan kecerdasan buatan (AI) sesuai dengan prioritas nasional mereka.
Diskusi ini juga mengungkap bagaimana perusahaan-perusahaan besar di sektor teknologi, seperti Google, berkompetisi untuk memperbaharui dan meningkatkan model AI mereka. CEO Google, Sundar Pichai, dalam wawancara yang diadakan oleh Hayls World di YouTube, berbicara tentang masa depan AI, termasuk potensi untuk AI mencapai semacam "kesadaran" atau ilusi dari kesadaran yang bisa membingungkan bagi banyak orang.
Pichai menjelaskan bahwa perkembangan AI saat ini sangat signifikan dan akan terus meningkat. Selain itu, ia juga membahas bagaimana AI bisa membantu memudahkan pekerjaan manusia, seperti merangkum konten atau menghemat waktu dengan penggunaan teknologi AI yang canggih.
Posting Komentar untuk "Indonesia Dipilih Sebagai Calon Tuan Rumah Forum AI Global 2025"
Posting Komentar