Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pelajar di Depok Gelar Aksi Seribu Lilin untuk Korban Tragis Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Selasa, 14 Mei 2024 | Mei 14, 2024 WIB Last Updated 2024-05-14T02:39:00Z
Pelajar di Depok Gelar Aksi Seribu Lilin untuk Korban Tragis Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana
Gambar: Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto


Di sebuah malam yang penuh kesedihan dan solidaritas, ratusan pelajar dari berbagai sekolah di Kota Depok berkumpul untuk menggelar aksi seribu lilin di Jembatan GDC, memperingati duka yang mendalam atas meninggalnya 10 siswa dan seorang guru dari SMK Lingga Kencana. Tragedi itu terjadi saat bus yang membawa rombongan sekolah mengalami kecelakaan fatal di Subang, Jawa Barat pada tanggal 11 Mei 2024.

Okta Sandika, seorang siswa dari SMK Putra Bangsa, mengungkapkan bahwa aksi seribu lilin dan doa bersama ini merupakan bentuk dukungan moral dari pelajar-pelajar di Depok. "Ini adalah cara kami menunjukkan empati dan solidaritas sebagai sesama pelajar," ujar Okta dalam suasana haru. Tidak kurang dari sepuluh sekolah, meliputi SMP, SMA, dan SMK, telah bergabung dalam gerakan ini, menunjukkan kesatuan di antara pelajar Kota Depok.

Amanda, pelajar lain yang ikut serta dalam aksi ini, menambahkan bahwa peristiwa kecelakaan tersebut harus menjadi pelajaran berharga. "Kami di sini tidak hanya untuk berduka, tapi juga untuk mengambil pelajaran dari musibah yang terjadi," kata Amanda. Ia menekankan pentingnya introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam dalam menghadapi tragedi.

Sementara itu, Ujang Tajudin, Ketua Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) yang menaungi SMK Lingga Kencana, mengatakan bahwa yayasan tersebut akan segera mengadakan pertemuan untuk membahas respons yang tepat atas tragedi ini. "Kami akan memanggil kepala sekolah dan membentuk tim kecil untuk mengevaluasi dan memastikan keamanan kegiatan luar sekolah ke depannya," ungkap Ujang. YKS juga berencana untuk mengkaji ulang legalitas dan keselamatan kerjasama dengan pihak travel yang terlibat.

Tragedi ini mencatatkan duka mendalam dengan 11 korban jiwa yang berpulang. Kombes Jules Abraham Abast, Kabid Humas Polda Jawa Barat, mengungkapkan bahwa investigasi masih berlangsung untuk mengungkap lebih detail kronologi dan penyebab kecelakaan. "Kami berupaya keras untuk mengungkap semua fakta yang ada, demi keadilan bagi korban dan keluarga yang ditinggalkan," terangnya.

Kecelakaan mengerikan ini menjadi pengingat keras bagi semua pihak tentang pentingnya keamanan dalam perjalanan dan tanggung jawab yang harus dijunjung tinggi oleh setiap lembaga pendidikan dalam melindungi siswanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update